Selasa, 27 November 2012

Itulah yang disebut PRIA DAN itulah yang disebut WANITA

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta
telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus
menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk
menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia
mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang
rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,
sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu
dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan
bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari
burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita
dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya
tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang
untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup
dengannya’.

‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu
kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku
memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu
memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak
enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,
kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan
menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja
kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk
disentuh. Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan
berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak
lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak
tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.

Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa
yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga
tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti
hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima
perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi
kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan

Minggu, 26 Agustus 2012

I HATE LUVSTORY

I HATE LOVESTORY!!! JANJI dan SUMPAH ternyata bukanlah jaminan cintamu bakalan utuh. Kadang janji hanya dibuat orang untuk menutupi kekurangajarannya dalam menyia-nyiakan dirimu atas nama Cinta. Sakit memang ketika seseorang yang kita percayai, yang hanya kepadanya cinta kita tertuju, dengan enaknya mencampakkan cinta yang telah dengan susah payah kita bangun. Dengan keteguhan cinta yang begitu besar, aku mencoba bersabar dan berusaha untuk bertahan. Mempertahankan hubungan yang sebenarnya sudah rapuh dan koyah. Tidak bersyukurkah kau bahwa aku telah mencintaimu sesungguhnya. Mencintaimu dengan sadar! Mencintai segala yang ada padamu. Segala yang ingin kujadikan segalanya dalam sisa nafasku. Perasaan yang begitu kuat, sampai aku sendiri tidak dapat membendungnya untuk mengatakan AKU TERLALU MENCINTAIMU!!! Satu-satunya hal yang sangat kutakutkan dalam hidup adalah KEHILANGANMU!!!! Apa kau tahu itu??? Selama ini aku belajar untuk bisa membuatmu bahagia bersamaku. Dan mau mencintaiku seperti aku mencintaimu, walau tak banyak, setidaknya memberikan sepercik saja hatimu. Tapi semua seperti kilat. Terlalu cepat datang dan hilang hanya untuk memberikan rasa sakit. Kau taburkan sayang palsu!!!! Tinggalkan mimpi yang belum terangkai dengan pita keindahan dengan sangat berantakan. Mimpi yang sebenarnya kau sendiri yang bangun, mimpi yang sebenarnya kau sendiri yang impikan. Rasa sakit ini seperti batu karang yang kokoh berdiri di tengah lautan. Tidak bisa hilang. Kau pergi hanya meninggalkan luka. Luka batin yang tak tau kapan bisa kusembuhkan. Mengapa kamu sangat lihai mempermainkan perasaanku??? Aku benci tidak bisa membencimu. Aku benci tidak bisa melupakan rasa sakit yang kau torehkan. Aku benci masih menyimpan cinta ini untukmu sampai detik ini. Aku benci terlalu sangat mencintaimu. Aku benci terlanjur mempercayaimu. Aku benci terlanjur menjadikanmu sebagai belahan jiwaku, Aku benci bahwa aku masih memikirkanmu untuk melukiskan betapa pikiranku masih dipenuhi oleh bayang-bayangmu…!!!! Kau buatku begitu sakit dengan caramu pergi. Masih teringat jelas bagaimana kau berpaling dan pergi bersamanya di depan mataku hanya dengan alasan klasikmu yang mengatakan bahwa aku tidak serius terhadapmu. Saking sakitnya hati ini sampai aku sendiri bingung dan tak tahu lagi bagaimana cara menjatuhkan air mata. Sampai aku lupa bagaimana caranya menangis. Nafasku berat, dadaku serasa sesak sekali. Ingin protes saja. Mengapa ini harus terjadi padaku???? Mengapa tidak terjadi saja pada orang lain yang tidak menghargai CINTA???? Kalau kau bilang aku cemburu, yaaa,…memang aku CEMBURU..!!! Tapi apa kau mengerti arti cemburu? Kau bahkan tidak mau tahu apa yang aku rasakan. Apa yang aku tangisi. Kau acuh seperti batu. Terlalu memujamu, mencintaimu, terlihat seperti orang bodoh!!! Aku benci rasa ini!!! Kusadari, kisah cinta yang bahagia ternyata hanya ada dalam dongeng. Tuhan bantu aku menepiskan semua tentangnya. Bantu aku! Peluk aku sebentar saja Tuhan… Bangkitkan aku dari keterpurukan ini. Aku mencoba lebih fokus dan konsentrasi penuh pada pekerjaanku, tetapi tetap saja seperti apa yang pernah kukatakan padamu “Aku sibuk. Tapi sesibuk2nya aku, aku masih tetap saja memikirkanmu.” Kau ingat itu tidak, haaaah??? Berapa banyak waktu yang sudah kuhabiskan hanya untuk manangisi diri sendiri mana kau mau tau? Untuk sebuah NAMA yang jejaknya masih tertinggal di sini. “R” Semoga kau sadar, betapa CINTA yang tulus sangat sulit didapat, tapi setelah kau mengusirnya pergi, kupastikan kau akan dapatkan balasan cinta yang palsu! Tentunya juga dari orang yang hatinyasama palsunya sepertimu!